“Koruptor
tidak pernah berhenti, maka kita pun tidak boleh berhenti. Saya tidak pernah merasa
berhenti dari KPK, karena KPK adalah milik rakyat.”
Banner Bung Hatta Tour 2014 |
Begitulah
seruan Busyro Muqoddas yang baru saja melepaskan jabatan sebagai Wakil Ketua
KPK dalam acara Bung Hatta Tour 2014 di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta pada 17 Desember 2014 pukul 13.00-16.00 WIB. Acara ini merupakan
salah satu dari serangkaian kegiatan yang diselenggrakan BHACA dalam mempringati
11 tahun Hari Anti-Korupsi Internasional pada 9 Desember 2014. BHACA (Bung Hatta Anti-Corruption Award)
merupakan komunitas yang peduli akan bahaya tindakan korupsi yang semakin
menjalar di setiap lapis kehidupan di negara ini. Karenanya BHACA mengajak
masyarakat luas untuk ikut berpartisipasi memerangi tindak korupsi. BHACA juga
memberikan penghargaan atau award
kepada beberapa tokoh yang dinilai ‘bersih’ diantaranya yaitu Erry Riyana
Hardjapamekas, Saldi Isra, Amien Sunaryadi, Sri Mulyani Indrawati, Busyro
Muqoddas, Herry Zudianto, Nur Pamudji, Basuki Tjahaja Purnama, Joko Widodo.
Kegiatan
“Bung Hatta Tour ; Diskusi Musikal Anti-Korupsi” diselenggarakan di 11
universitas, di 11 kota di Pulau Jawa, salah satunya yang saat ini
penyelenggarannya bekerjasama dengan prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga
yang merupakan universitas ke-empat dari 11 universitas yang telah diagendakan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyebarkan informasi tentang pemberantasan
korupsi di Indonesia, memperluas gerakan anti-korupsi kepada generasi muda dan
sosialisasi penjaringan calon penerima BHACA.
Poster Bung Hatta Tour 2014 di UIN Sunan Kalijaga |
Bung
Hatta Tour 2014 di UIN Sunan Kalijaga ini menghadirkan pembicara yaitu Busyro
Muqoddas (Penerima BHACA 2008, mantan Pimpinan KPK) dan Teten Masduki (Pendiri
BHACA, anggota Tim Anti-Mafia Migas). Acara ini dimeriahkan dengan Band Simponi
yang melantunkan bait-bait lirik yang sarat makna tentang sosok Bung Hatta dan
juga seputar tema memerangi tindakan korupsi. Selain menghibur juga memberikan
makna tersendiri.
“Musik-musik
simponi bukan sekadar hiburan, tentu penuh tuntutan dan ajakan. Melalui
musik-musik ini, simponi mengajak teman-teman untuk tahu, paham dan melakukan
aksi bareng-bareng. Karena simponi yakin bahwa musik bisa menjadi media alternatif
untuk curah gagasan dan kegelisahan.” Begitulah band Simponi menjelaskan.
Korupsi
berasal dari bahasa latin yaitu coruptus
yang berarti busuk, penyakit, jahat. Penyakit inilah yang tengah menggerogoti
tubuh negeri ini. “Korupsi bukan soal
moral, tapi akibat dari ketidakseimbangan hubungan antara pemerintah,
pengusaha, masyarakat, “ ujar Teten Masduki.
“Kami
butuh mahasiswa, seniman, dan bidang-bidang lain untuk bersama-sama memerangi
korupsi.,” ungkap M. Berkah, Direktur Eksekutif BHACA.
Peserta begitu antusias tampak ketika
berebut mengajukan pertanyaan. Setelah
semua pertanyaan terjawab oleh kedua pembicara, di akhir acara ini dipersembahkan
lagu terakhir sebagai penutup yaitu “Trias
Corruptica” dari Simponi.
“Ketika trias politica berubah menjadi trias
corruptica, ketika pancasila menjadi pancagila.”, begitulah ungkap mereka.
Setelah
penyerahan sertifikat dan kenang-kenangan antara BHACA dan Fakultas Ilmu Sosial
Humaniora khususnya prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Klaijaga, ditutup dengan closing performance dari komunitas
miskin Jogja. Mereka menyanyikan lagu kegelisahan tentang korupsi di Jogja. Dengan
itu berakhirlah acara Bung Hatta Tour 2014 Chapter Jogja yang kemudian
diteruskan pada 18 Desember 2014 di Semarang.
“Mari
kita putus rantai korupsi dan jadilah generasi muda yang gemilang,” Begitulah
seruan Teten Masduki sebagai kalimat penutup di Diskusi Musikal Anti-Korupsi
ini. .
Oleh :
Etik Anjar Fitriarti
Anggota PRO (Public Relations Oriented)
Ilmu Komunikasi-FISHUM,
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
(Telah diterbitkan di harian Kedaulatan Rakyat pada 23 Desember 2014)
*Ini kumpulan live kultwit Bung Hatta Tour 2014 di UIN Sunan Kalijaga (http://chirpstory.com/li/243773)
0 komentar:
Posting Komentar