Jumat, 29 Agustus 2014

Belalang Jenis Apa? Tapi cantiiikkk :3
Nah, itu dia salah satu kenalan kami saat berkunjung ke Bumi Langit. Saat itu selepas sampai di Bumi Langit, aku, Cha-Chak dan Zaky jalan-jalan keliling lebih dulu mengintip asrinya kawasan ini. "Woaa..woaaaa..." yaa begitulah kira-kira kesan pertama kali yang 'ngakunya' orang kota! :p hahaha.. heraan, takjuub sama asri-alami-keramahan alam di Bumi Langit. Apalagi sewaktu memandang kota dari kawasan ini, waaww..pasti akan lebih indah saat malam hari.


Menampilkan sisi lain dari dirinya :3
Nih juga ngambil foto makhluk yang satu ini sampe terperosok hampir jatuh. Hahaha.. Saking fokusnya sama dia sih! hihihii...
Kami pun kembali ke tempat temen-temen di Warung Bumi. Eh ternyata udah pada ngumpul dan mulai diskusi sama pak (siapa namanya? aku lupa -_-) yang sebelumnya juga udah menyapa aku, Cha-Chak, Zaky saat ingin berkeliling.

Wah terkesan nantang nih bapak. Ngerobek duit?? :o
Diskusi yang lumayan panjang dan asik ini seperti membuka tabir-tabir yang entahlah belum kami ketahui sebelumnya. Mulai dari masalah perekonomian negara, pengelolaannya, pemerintahannya, industrialisasinya, dan temen-temennya. Sampe si bapak njelasin ''kepalsuan'' nilai uang kertas pake ngerobek duit segala. Ehhh untung yang disobek cuma seceng, coba deh kalo yang cepekceng ?? pastii capeekkdeeehh! -_- ah ogaahh. hahaha
Serius tapi nyantai...

Seriusnyaa nyimak :o :p
Duuh tatapannya :D

malah tidur -_- eehh malah narsis :p
Dapur Warung Bumi
Banyak sekali hal baru yang kami dapat dari diskusi tadi. Kesan awal terhadap bapak itu welcome banget, ramah, friendly :)
Sabar njelasin pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan, trus juga ngajak keliling Bumi Langit. Yeeiiyy.... :D
Sistem petnanian Bumi Langit. Fresh banget.
Oiya ngomong-ngomong agriculture nih,katanya konsep yang diusung dari Bumi Langit itu berdasar Permaculture. Tapi meskipun agriculture, Bumi Langit ini tak hanya fokus pada pertaniannya tapi juga bagaimana menumbuhkan sikap yang ramah dan menghargai alam dengan baik, hingga pembentukkan komunitas.
Oke kan? ;)
Ini buah murbei yang katanya enak dan berkhasiat :)
semangatnya si Bapak nerangin macem-macem di sini :D


Salah satu sudut lahan pertanian. Ada juga kolam dengan eceng gondok nya..

Kami pun diantarkan sampe lokasi produksi biogas dari kotoran ternak. Oiya, ngomong-ngomong di Bumi Langit ini nggak bergantung sama PLN, tapi bisa produksi sendiri dari generator dan panel surya. Kereen ihhh!


Tabung-tabung biogas. Metana? Ah entahlah.. :p
Kotoran Ternak yang udah terurai oleh cacing
Menjadi pupuk yang tersusun rapi...

Keliling dilanjutkan ke lokasi yang lebih tinggi,, yaah soalnya Imogiri kan geografisnya perbukitan. Oiya nih letak Bumi Langit itu di Jalan Imogiri-Mangunan km 3, Desa Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul. 


ehh malah narsis >_<

Maklum pak,, :p hehehe..
buk-ibuk eksis

Angel(ihh)fah narsis :p
No caption (bingung)

"Awas Listrik". Lahan ini dipagari kawat listrik yang sewaktu-waktu dialiri listrik beneran. Katanya biar ternak nggak masuk dan ngrusak tanaman.

Nyimak penjelasan bapak...

Peternakan di Bumi Langit

Melalui kandang kambing dan unggas
Selain pertanian, Bumi Langit juga memiliki peternakan mulai dari unggas, kambing, sapi dan kawan-kawannya. :D

Setelah puas berkeliling kami kembali ke Warung Bumi dan persiapan bagi cowok-cowoknya mau sholat Jum'at. Kebetulan saat itu kami berkunjung pada Jumat pagi.
Hingga akhirnya selepas sholat jumat kami disambut dengan baik oleh Pak Iskandar, pemilik Bumi Langit. :)


Aku bingung fokus ke mana? Pak Is apa Yudhi vs Siti?? *ehh

Pak Is menerangkan berbagai macam hal yang menjadi shock theraphy bagi kami. Bahkan hingga terkagum dengan konsep dan inspirasi Bumi Langitnya.

Terus menyimak...
waktu terus bergulir..tak lelah menyimak...
Inti dari penjelasan Pak Is yaitu sebuah kehidupan yang manipulated oleh industrialisasi.  Kebanyakan dari kita zholim terhadap diri kita sendiri yang kurang memperhatikan hak-hak jasmani dan rohani. Terlebih lagi dalam hal menghargai alam sebagai titipan dari-Nya untuk kemaslahatan bersama. Menjadi masyarakat urban yang kehidupannya tergantung pada industri yang terlalu berlebihan mengekploitasi alam untuk memperoleh keuntungan yang berlebih.
 Alam diciptakan dengan seluruh kemanfaatannya dan selalu terurai dalam kemanfaatannya itu. Maka manusia diciptakan di bumi sebagai khalifah sebagai perwakilan Allah untuk menjaga bumi dari kerusakan dan menjaga untuk kemaslahatan. Tetapi saat ini sebab kerakusan dan mencari keuntungan maka manusia menjadi tersesat dalam melakuakn kezholiman yang besar. Maka jika kita merasa aman-aman saja saat ini, maka itu sangat disayangkan dan membahayakan. Itulah beberapa hal kemuliaan ajaran Islam.


Pak Is menyapa ramah tamu-tamunya...
sebagian keluarga ikomBersama pak Is :)
Semoga berkesempatan lagi mengunjungi Bumi Langit dan sangat luar biasa dapat berdiskusi dengan pak Iskandar... :)
Alhamdulillaah....

Yk, 18/04/14

Author

0 komentar:

Posting Komentar