Bermimpi
menjelajahi daratan-daratan asing menembus garis batas, mempelajari
kultur setempat, berbaur dengan masyarakat dunia, mengunjungi landmark unik negara-negara mungkin dapat diwujudkan ketika seseorang memperoleh beasiswa luar negeri.
Semua itu masih mimpi bagi saya, meskipun dalam hati pasti keinginan itu kuat tertanam.
Senja
itu, sabtu 5 oktober 2013 saya mengikuti sebuah acara semacam workshop
yang diselenggarakan oleh Young On Top Jogja (YOT Jogja) bersama Akademi
Berbagi Jogja (Akber Jogja) dan Indonesia Belajar 2020 di pesantren
Universitas Islam Indonesia (UII).
Awalnya
saya sangat tertarik ketika tema yang dibahas itu seputar beasiswa luar
negeri dan kiat-kiat meraihnya. Entah kemudian mental saya
kembang-kempis terkagum dengan pencapaian dan prestasi yang sangat luar
biasa dari sang mentor yaitu Suci Lestari Yuana jebolan universitas
nomer wahid di negeri ini yang meraih beasiswa master di Perancis dengan
seabreg penghargaan lain yang membuntuti kesuksesan-kesuksesannya
terdahulu, sementara saya merasa rendah diri apakah mungkin mampu?
Berikut ini prestasi-prestasi Suci Lestari Yuana :
} Master of International Affair student in Sciences Po, Paris
} TOTAL Scholarship 2011
} Sciences Po - Outstanding Delegations in NMUN New York 2012
} Humas Eksternal PPI Prancis
} Intern in UCLG (Barcelona, Jakarta & Manila) August-November 2012
Di
tengah kerendahdirian yang amat mendalam, saya iseng bertanya untuk
jurusan ilmu komunikasi di negara mana baiknya? Mbak Nana (sebutan
akrabnya si mentor) spontan dia berkata bahwa untuk jurnalistik yang
bagus itu di Perancis. Wah, bagi saya yang baru saja duduk di bangku
perguruan tinggi untuk bermimpi sejauh itu belum berani sebab masa-masa
ini adalah masa pencarian saya.
Ah, lagi-lagi bisikan-bisikan bernuansa kepesimisan itu muncul, “mana mungkin?”.
Saya
lalu teringat pernah membaca buku ‘’Kuliah Gratis ke Luar Negeri, Mau ?
seri 2’’, salah seorang penulisnya adalah Imazahra. Ia adalah lulusan
perguruan tinggi agama Islam negeri Di Yogyakarta yang sekarang menjadi
tempat saya belajar. Imazahra memperoleh beasiswa dari Ford Foundation untuk mengambil pendidikan master di Leeds University, Inggris. Sebab beasiswalah, ia kini menjadi world traveler. Puluhan negara telah dikunjunginya.
Suatu ketika rasa penasaran saya tak bisa diredam, akhirnya saya bertanya lewat twitter mbak Imazahra,
“mbak dulunya jurusan apa?”
“Syari’ah, al ahwal al syakhsiyyah :)”
Wah, ternyata ia dari fakultas syariah.
Bagi yang tertarik untuk berkenalan dengan mereka saya beberkan akun mereka, follow saja @geknana dan @imazahraa.
Ada
banyak beasiswa luar negeri yang populer diraih oleh para pemburu
beasiswa khususnya warga Indonesia, di antaranya Fulbright (beasiswa
pemerintah Amerika Serikat), Chevening (Pemerintah Inggris),
Monbukagakusho (Pemerintah Jepang), Erasmus Mundus (pemerintah Inggris)
dan masih banyak lagi lainnya.
Saya
sempat berpikir ingin seperti Ahmad Fuadi sebagai koresponden TEMPO dan
wartawan VOA serta jiwa seninya yang tertuang di karya novel-novelnya
yang sangat inspiratif itu. Ahmad Fuadi meraih Sembilan beasiswa luar
negeri, diantaranya adalah dari Fulbright dan Chevening. Wow! Fantastis!
Ah,
berbicara tentang beasiswa luar negeri nampaknya untuk sekarang masih
jauh di angan-angan. Ada satu hal yang dikemukakan mbak Nana ketika di
workshop itu, “Percayakah kalian, semakin tinggi impian kalian,
perjuangan dan pengorbanan akan semakin besar.”
Meski terdengar klise, tetapi kalimat itu sangat berenergi bagi saya.
Meski terdengar klise, tetapi kalimat itu sangat berenergi bagi saya.
Di
akhir acara mbak Nana menampilkan foto sebuah bangunan gereja di
Barcelona, Spanyol, yaitu Sagrada Familia. Gereja tersebut memang
sengaja didesain sebagai bangunan yang tak kunjung sempurna oleh arsitek
Antonio Gaudi. Seperti kehidupan manusia jika ingin menuju
kesempurnaan, maka usaha pun tiada akhir.
Sebagai kalimat penutup, saya kutip kalimat ini dari materi yang diberikan Mbak Nana di workshop kemarin,
“Don’t settle, never stop improving yourself
Perfection is an unfinished process”
Sumber-sumber: :
@YOT_Yogyakarta, Wikipedia, buku Kuliah Gratis ke Luar Negeri, Mau? 2 (Lingkar Pena).
@YOT_Yogyakarta, Wikipedia, buku Kuliah Gratis ke Luar Negeri, Mau? 2 (Lingkar Pena).
Author
wicked cool, anyway applications for 2015/2016 Chevening Scholarships in Indonesia r now open, n will close on 15 November,dear.....
BalasHapus(h)
BalasHapus