Jumat, 29 Agustus 2014


13811211601488604619

@YOT_Yogyakarta #Kelas_Kolaborasi

Bermimpi menjelajahi daratan-daratan asing menembus garis batas, mempelajari kultur setempat, berbaur dengan masyarakat dunia, mengunjungi landmark unik negara-negara mungkin dapat diwujudkan ketika seseorang memperoleh beasiswa luar negeri.

Semua itu masih mimpi bagi saya, meskipun dalam hati pasti keinginan itu kuat tertanam.
Senja itu, sabtu 5 oktober 2013 saya mengikuti sebuah acara semacam workshop yang diselenggarakan oleh Young On Top Jogja (YOT Jogja) bersama Akademi Berbagi Jogja (Akber Jogja) dan Indonesia Belajar 2020 di pesantren Universitas Islam Indonesia (UII).
Awalnya saya sangat tertarik ketika tema yang dibahas itu seputar beasiswa luar negeri dan kiat-kiat meraihnya. Entah kemudian mental saya kembang-kempis terkagum dengan pencapaian dan prestasi yang sangat luar biasa dari sang mentor yaitu Suci Lestari Yuana jebolan universitas nomer wahid di negeri ini yang meraih beasiswa master di Perancis dengan seabreg penghargaan lain yang membuntuti kesuksesan-kesuksesannya terdahulu, sementara saya merasa rendah diri apakah mungkin mampu?

Berikut ini prestasi-prestasi Suci Lestari Yuana :
} Master of International Affair student in Sciences Po, Paris
} TOTAL Scholarship 2011
} Sciences Po - Outstanding Delegations in NMUN New York 2012
} Humas Eksternal PPI Prancis
} Intern in UCLG (Barcelona, Jakarta & Manila) August-November 2012

Di tengah kerendahdirian yang amat mendalam, saya iseng bertanya untuk jurusan ilmu komunikasi di negara mana baiknya? Mbak Nana (sebutan akrabnya si mentor) spontan dia berkata bahwa untuk jurnalistik yang bagus itu di Perancis. Wah, bagi saya yang baru saja duduk di bangku perguruan tinggi untuk bermimpi sejauh itu belum berani sebab masa-masa ini adalah masa pencarian saya.

Ah, lagi-lagi bisikan-bisikan bernuansa kepesimisan itu muncul, “mana mungkin?”.
Saya lalu teringat pernah membaca buku ‘’Kuliah Gratis ke Luar Negeri, Mau ? seri 2’’, salah seorang penulisnya adalah Imazahra. Ia adalah lulusan perguruan tinggi agama Islam negeri Di Yogyakarta yang sekarang menjadi tempat saya belajar. Imazahra memperoleh beasiswa dari Ford Foundation untuk mengambil pendidikan master di Leeds University, Inggris. Sebab beasiswalah, ia kini menjadi world traveler. Puluhan negara telah dikunjunginya.

Suatu ketika rasa penasaran saya tak bisa diredam, akhirnya saya bertanya lewat twitter mbak Imazahra,
“mbak dulunya jurusan apa?”
“Syari’ah, al ahwal al syakhsiyyah :)
Wah, ternyata ia dari fakultas syariah.

Bagi yang tertarik untuk berkenalan dengan mereka saya beberkan akun mereka, follow saja @geknana dan @imazahraa.

Ada banyak beasiswa luar negeri yang populer diraih oleh para pemburu beasiswa khususnya warga Indonesia, di antaranya Fulbright (beasiswa pemerintah Amerika Serikat), Chevening (Pemerintah Inggris), Monbukagakusho (Pemerintah Jepang), Erasmus Mundus (pemerintah Inggris) dan masih banyak lagi lainnya.

Saya sempat berpikir ingin seperti Ahmad Fuadi sebagai koresponden TEMPO dan wartawan VOA serta jiwa seninya yang tertuang di karya novel-novelnya yang sangat inspiratif itu. Ahmad Fuadi meraih Sembilan beasiswa luar negeri, diantaranya adalah dari Fulbright dan Chevening. Wow! Fantastis!

Ah, berbicara tentang beasiswa luar negeri nampaknya untuk sekarang masih jauh di angan-angan. Ada satu hal yang dikemukakan mbak Nana ketika di workshop itu, “Percayakah kalian, semakin tinggi impian kalian, perjuangan dan pengorbanan akan semakin besar.”
Meski terdengar klise, tetapi kalimat itu sangat berenergi bagi saya.

Di akhir acara mbak Nana menampilkan foto sebuah bangunan gereja di Barcelona, Spanyol, yaitu Sagrada Familia. Gereja tersebut memang sengaja didesain sebagai bangunan yang tak kunjung sempurna oleh arsitek Antonio Gaudi. Seperti kehidupan manusia jika ingin menuju kesempurnaan, maka usaha pun tiada akhir.

Sebagai kalimat penutup, saya kutip kalimat ini dari materi yang diberikan Mbak Nana di workshop kemarin,
Don’t settle, never stop improving yourself
Perfection is an unfinished process
Sumber-sumber: :
@YOT_Yogyakarta, Wikipedia, buku Kuliah Gratis ke Luar Negeri, Mau? 2 (Lingkar Pena).

Author 

2 komentar:

  1. wicked cool, anyway applications for 2015/2016 Chevening Scholarships in Indonesia r now open, n will close on 15 November,dear.....

    BalasHapus